Dimana aku harus memulai, ya dimana aku harus berawal setelah semuanya terlalu jauh, haruskah aku mengatakan bosan, benci dongkol, bt, atau kata-kata yang tidak ku inginkan, menunggu ya harus menunggu….berapa lama kah ??’ kata-kata yang selalu hadir dibenakku, mungkin tidak selayaknya ku katakan sama dengan diri orang lain. Persimpangan yang mengambang semua jadi tidak jelas kemana sisi hati harus mengarah, seperti tulisan inipun yang tidak mengarah, langkah apa untuk membenarkan kata hati ini yang sebenarnya, dari sisi mana aku harus bercermin untuk meninggalkan kepenakan yang merongrong jiwa ku.
Kehampaan ini telah merubah pola hidup yang tidak mestinya berlanjut, tapi itulah kenyataan yang ada sampai saat ini, aku belum bisa mengatakan aku sangat bahagia, bukan berarti aku insan yang tidak pernah bersyukur…he he….”kenapa? aku juga ngak tau” mungkin mensyukuri segala titik kelemahan atau segala bentuk yang nyata itu sangat penting. Sebagai manusia tidak terlepas dari segala ancaman, bukan dalam hal ancaman perang untuk merebut dan mempertahankan kekuasaan atau istilah lain klem-mengklem suatu daerah itu “punya gue”, seperti pulau ambalawat, tanah aceh blang padang dan sebagainya, maaf tulisan agak bergeser dikit, anggap aja anak kecil baru belajar nulis..tetapi memahami suatu permasalahan secara detil itu lebih penting dan mempertahan yang memang haknya juga jauh lebih berharga.
Bebicara masalah status atau simbol itu tidak sepenuhnya bermakna, mungkin itu simbol atau lambang…..ya lambang atau simbol tetapi lebih berarti suatu lambang apabila yang terkandung didalamnya bernilai, tidak sebagai barang pajangan belaka tetapi bisa lebih manfaat dan bermakna. Saya rasa sungguh tidak ada gunanyapun syariat Islam di Aceh, tunggu dulu saya belum habis menulis, gini ceritanya…. Apabila ramai-ramai orang tidak mengerti syariat bahkan tidak mau tahu tentang itu, terkadang muda-mudi sekarang beranggapan itu adalah sebagai keharusan suatu daerah yang namanya serambi mekah, aqidah tidak tertanam pada diri mereka sejak dini, sekarang siapa yang harus kita salahkan….terlambatkah kita..?? so pasti tidak, selama kita mau merubahnya. Ayo mulai sekarang jangan sibuk dan (bek panik) dengan dunia maya …alias ilusi meraja.