Jumat, 08 Januari 2010

DI PERSIMPANGAN



Dimana aku harus memulai, ya dimana aku harus berawal setelah semuanya terlalu jauh, haruskah aku mengatakan bosan, benci dongkol, bt, atau kata-kata yang tidak ku inginkan, menunggu ya harus menunggu….berapa lama  kah ??’  kata-kata yang selalu hadir dibenakku, mungkin tidak selayaknya ku katakan sama  dengan diri orang lain. Persimpangan yang mengambang semua jadi tidak jelas kemana sisi hati harus mengarah, seperti tulisan inipun yang tidak mengarah, langkah apa untuk membenarkan kata hati ini yang sebenarnya, dari sisi mana aku harus bercermin untuk meninggalkan kepenakan yang merongrong  jiwa ku.
Kehampaan  ini telah merubah pola hidup yang tidak mestinya berlanjut, tapi itulah kenyataan yang ada sampai saat ini, aku belum bisa mengatakan aku sangat bahagia, bukan berarti aku insan yang tidak pernah bersyukur…he he….”kenapa? aku juga ngak tau” mungkin mensyukuri segala titik kelemahan atau segala bentuk yang nyata itu sangat  penting. Sebagai manusia tidak terlepas dari segala ancaman, bukan dalam  hal ancaman perang untuk merebut dan mempertahankan kekuasaan atau istilah lain klem-mengklem suatu daerah  itu “punya gue”, seperti pulau ambalawat, tanah aceh blang padang dan sebagainya, maaf tulisan agak bergeser dikit, anggap aja anak kecil baru belajar nulis..tetapi memahami suatu permasalahan secara detil itu lebih penting dan mempertahan yang memang haknya  juga jauh lebih berharga.
Bebicara masalah status atau simbol itu  tidak sepenuhnya bermakna, mungkin itu simbol atau lambang…..ya lambang atau simbol tetapi lebih berarti suatu lambang apabila yang terkandung didalamnya bernilai, tidak sebagai barang pajangan belaka tetapi bisa lebih manfaat dan bermakna. Saya rasa sungguh tidak ada gunanyapun syariat Islam di Aceh, tunggu dulu saya belum habis menulis, gini ceritanya…. Apabila ramai-ramai orang  tidak mengerti syariat bahkan tidak mau tahu tentang itu, terkadang muda-mudi sekarang beranggapan itu adalah sebagai keharusan suatu daerah yang namanya serambi mekah,  aqidah tidak tertanam pada diri mereka sejak dini, sekarang siapa yang harus kita salahkan….terlambatkah kita..??  so pasti tidak, selama kita mau merubahnya. Ayo mulai sekarang jangan sibuk dan (bek panik) dengan dunia maya …alias ilusi meraja.