Rabu, 23 November 2011

Tim Aceh-Paraguay Taklukkan Persija U-19

BANDA ACEH - Persija Jakarta U-19 harus mengakui keunggulan tim muda Aceh yang sempat digembleng selama tiga tahun di Paraguay. Macan Kemayoran muda takluk 3-1 (2-0) dari tim Aceh-Paraguay dalam turnamen segitiga muda Pemprov Aceh 2011 di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Selasa (22/11/2011) sore.

Setelah mendapat kritikan pedas karena bermain buruk saat melawan PPLP Jawa Tengah, anak-anak Aceh menampilkan permainan fantastis dalam laga kali ini. Mereka memperagakan permainan cepat dengan mengandalkan penguasaan bola.

Begitu kick off babak pertama Muarif dkk langsung bermain terbuka dan membangun serangan secara kolektif. Tak tinggal diam, meski bermain di rumah tamu, Persija muda juga memberi perlawanan sengit dan tetap bermain menyerang. Alhasil, jual beli serangan tersaji di lapangan.

Hanya butuh 23 menit bagi para alumni Paraguay itu untuk membuka keunggulan bagi timnya. Sepakan Imanda Putra dari sudut kotak penalti usai mendapat umpan sodoran tak mampu dihalau kiper Dixy sehingga bola bersarang dijalanya.

Unggul satu angka menambah semangat anak asuh Luis Alberto Souza untuk menambah gol. Terbukti 11 menit kemudian Jalwandi sukses menggandakan keunggulan. Gol ini tercipta sangat berkelas. Bak aksi bintang Barcelona Lionel Messi, striker yang sempat dibermain untuk Fernando Dellamora FC, klub Liga Paraguay selama enam bulan sebelum kembali ke Aceh, dengan tenang melewati tiga pemain lawan yang mengawalnya di kotak penalty sebelum memperdai Dixy.

Persija nyaris memperkecil ketertinggalan melalui tendangan keras Heri Ramdani dari luar kotak penalti, namun bola yang sudah mengarah ke gawang mampu dihalau bek lawan hingga berbuah sepak pojok. Hingga turun minum skor 2-0 tak berubah.

Memasuki babak kedua tim Aceh-Paraguay masih mendominasi permainan, namun Ihwan berhasil memperkecil skor dengan memanfaatkan bola rebound dari kiper menit 50. Gol berawal dari tendangan bebas yang tak mampu diamankan dengan sempurna oleh Rahmanuddin, sehingga bola mental ke arah Ihwan yang langsung menyonteknya ke dalam gawang.

Taufiq Aqsar yang masuk menggantikan Imanda Putra tak menyianyiakan kesempatannya. Tepat di menit 61 striker mungil ini sukses membenamkan bola ke gawang lawan melalui sundulannya memanfaatkan umpan crossing Zikri Akbar.

Berselang sepuluh menit kemudian anak asuh Francis Wawengkang berhasil mencuri gol melalui aksi solo run Deni, namun wasit menganulir karena Deni dinilai sudah lebih dulu terjebak off side. Meski kedua tim terus membangun serangan demi serangan namun hingga peluit akhir skor 3-1 untuk Aceh-Paraguay tak berubah.

Tim Aceh-Paraguay pun keluar sebagai juara turnamen segittiga yang juga diikuti Persija U-19 dan PPLP Jateng. Pada laga sebelumnya PPLP Jateng sukses menahan imbang Persija U-19 dengan skor 1-1 dan sehari sebelumnya juga mengimbangi tim Aceh 0-0 di Stadion Harapan Bangsa.
Salman Mardira - Okezone

Minggu, 06 Februari 2011

PSAP - PSSB ( 2-1)



SABTU TANGGAL, 05 FEBRUARI 2011

hari sejarah terulang kembli persepakbolaan aceh tercoreng dimata luar,
betapa tidak pertemuan kedua tim yang sama-sama dari aceh Run Up GroUp 1 PSAP Sigli yang julukan (Laskar aneuk nanggroe)
dengan PSSB Bireun di Stadon kuta AsANN kuta Asan Sigli diawal pertadingan yang aman adem
tapi penonton merespon dengan caci maki khas aceh,aku putra pidie asli dan menonton jalannya pertandingan
ngak mengerti apa yang mereka mau dan apa tujuan caci maki mereka yang tidak tentu arahnya, tulah sifat orang aceh.
kalau kita pikir sekarang salah satu olah yang paling diminati masyarakat dunia tapi belum bisa memmbawa dampak yang baik
selalu menjurus kasar dan tidak sportif. yang tidak enaknya kandang dijadikan penguasa pengadil yang dimotori tuan rumah itu sendiri atau pihak
lain yang lebih berkuasa padahal kita sering menonton bola dunia bahkan larut malam sekalipun, mereka tidak terpengaruh dengan sistim non teknis yang
berpihak pada tuan rumah, tapi bukan rahasia lagi persepakbolaan aceh, indonesia pada umumnya tidak fair banyak yang bermain dibelakang layar.

aku malas merincikan secara detil jalannya pertandingan kedua tim, karena aku sendiri tidak semangat menontonnya, sungguh sangat
disayangkan dilaga penghujung berakhir sangat mengecewakan, walau laskar aneuk nanggroe memenangkan pertandingan 2-1